STRONGHOLD

Malam selalu menjadi waktu yang spesial untuk menghabiskan waktu. Seberapa banyak kita menghabiskan malam dengan sahabat dibanding dengan keluarga? Membicarakan sesuatu hingga lupa waktu. Bersama merakit ruang kebahagiaan, pun menemani segala keluh kesah yang dilalui masing-masing perjalanan kehidupan.

Sebuah pertemuan bukan tanpa kebetulan. Tak pernah bisa kita memastikan akan bertemu siapa, dimana, hingga kemana jalan yang akan dituju. Terima kasih malam, berkatmu aku menemukan saudara-saudara baru.

Salah satunya stronghold, sebuah persaudaran yang terbentuk karena satu kecintaan yang sama terhadap olahraga futsal. Meski ketika di lapangan, lawan tetaplah lawan. Tidak ada kata kasihan ketika di atas lapangan. Namun ketika keluar dari lapangan, segala permasalahan yang muncul akibat gesekan ketika bermain selalu dapat mereka lepas. Kembali saling mengolok dan tertawa bersama-sama.

Stronghold sendiri telah memasuki usianya yang kesepuluh. Terdiri dari teman-teman yang usianya kisaran 20-35 tahun. Perbedaan yang tidak terlalu jauh pun memudahkan komunikasi satu dengan yang lain. Dengan tagline andalannya “pain is temporary, pride is forever.”

Kami sendiri bermain futsal bukan untuk unjuk kehebatan. Sudah lewat masanya untuk tampil di turnamen, meskipun kalau misal ada yang ngajak sparing kami tidak lantas menolaknya.

Futsal rutin kami diadakan tiap Minggu pukul 19.00-20.00 di Lapangan Tuk Songo, Cacaban, Magelang. Beberapa tahun kebelakang, kami selalu mengadakan Turnamen Terbuka setahun sekali. Tak jarang pemain-pemain futsal profesional ikut unjuk gigi dalam turnamen yang kami adakan. Disamping hadiahnya yang cukup lumayan.

 Setiap individu yang merasa menjadi anggota stronghold secara otomatis menjadi panitia. Ya, meskipun kesadaran untuk berinisiatif dan rasa untuk saling membantu tak bisa dipukul rata. Tapi, alhamdulillah acara selalu bisa berjalan lancar. Jikalau ada konflik, anggaplah itu sudah pasti ada dalam setiap komunitas/kelompok.

Bahkan, jika memasuki bulan Ramadhan seperti saat ini. Ada satu kegiatan menarik yang tak pernah ketinggalan untuk diadakan. TALLING alias Nguntal Keliling. Memang namanya terkesan agak kurang sopan, namun makna yang tersirat selalu menyimpan gregetnya tersendiri. Karena talling ini sendiri diadakan secara bergiliran. Jadi tiap anak pasti dapat giliran menjadi tuan rumah. Disini, yang terpenting bukan makanannya, akan tetapi sekali lagi, kesediaan untuk saling bersilaturahmi yang paling utama.

Sungguh sangat disayangkan jika mesti terlewatkan untuk menceritakan salah satu ruang kekeluargaan ini. Yang menemani langkah fanaku menuju keabadian. Biarlah ikatan ini terus terjalin sampai renta. Semoga! Lama kelamaan jari-jemari ini serasa menjadi ember jika terus dibiarkan. Jadi, cukup sekian saja dan biarkan ruang ini yang bercerita.

Mbah Hogen, 7 Mei 2019