Jalan Kebaikan dan Keberkahannya

Tadabbur Selasan | 182

Perjalanan Selasan Maneges Qudroh (30/5) edisi ke-182 menuju arah yang tidak biasa menuju kediaman Mas Sigit, yang terletak di Dusun Beseran, Kaliangkrik, di bawah kaki Gunung Sumbing. Perjalanan yang cukup jauh bagi sebagian besar dulur-dulur yang mayoritas berada di wilayah selatan Magelang. Kekhawatiran sempat muncul akan kuantitas dulur yang hadir, diawali saat mesti menunggu rombongan pejuang yang membawa sound system tiba. Namun, kekhawatiran itu seolah langsung pupus oleh keceriaan yang tetap terpancar di antara dulur-dulur majelis wirid dan sholawat yang sudah berkumpul.

Dalam suasana menunggu yang cukup dingin karena berada di bawah kaki Gunung Sumbing, dulur-dulur tetap menunjukkan semangat yang tinggi. Tidak ada satupun orang yang menampakkan keluhan atau kekecewaan. Sebaliknya, mereka saling berinteraksi dengan riang dan saling menghibur satu sama lain. Kebersamaan dan keakraban di antara mereka sangat terasa di tengah suhu yang ’sejuk’.

Setelah rombongan dengan sound system-nya tiba, spontan dulur-dulur saling gotong royong ngusungi perangkat sound yang cukup berat. Setelah istirahat sejenak, acara wirid dan sholawat pun segera dimulai. Suasana khusyuk dan penuh penghayatan terpancar dari setiap bacaan wirid Munajat Maiyah dan sholawat yang dilantunkan. Dulur-dulur nampak begitu mendalami dan menghayati setiap kalimat yang disampaikan.

Penghayatan yang nampak merupakan pemaknaan bagi tiap-tiap pejalan spiritual, yang menjadi manifestasi keyakinan bahwasanya apa yang dilakukan bersama dalam majelis wirid dan sholawat ini adalah salah satu jalan kebaikan dalam perjuangan yang memerlukan kolektivitas atau berjamaah.

Barangsiapa yang menunjukkan jalan kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala-pahala mereka.(4:85)

Mengambil tadabbur dari ayat tersebut, Selasan kali ini seolah mengajarkan pentingnya saling menunjukkan jalan kebaikan dan memberikan dorongan kepada orang lain untuk melakukan kebaikan. Dalam suasana yang cukup dingin, dulur-dulur tetap dapat merasakan kehangatan dan persaudaraan yang timbul ketika saling berbagi keceriaan dan bergotongroyong melakukan amal kebaikan.

Di akhir acara, terdapat kejutan yang menyenangkan bagi dulur-dulur yan hadir. Tuan rumah, Mas Sigit, ternyata telah menyediakan banyak makanan untuk semua yang hadir. Selain sajian beragam jajanan yang lezat, makanan utama pun tak lupa dihidangkan. Makanan tersebut menjadi berkah tersendiri yang disambut oleh sukacita dulur yang hadir. Mereka berbagi makanan dan menikmati hidangan dengan kegembiraan, bahkan tak sedikit yang membawa pulang kelebihan makanan yang sudah disajikan.

Acara wirid dan sholawat Selasan Maneges Qudroh di kediaman Mas Sigit ini bukan hanya membawa kegembiraan dan kebahagiaan bagi dulur-dulur, tetapi juga memperkuat ikatan persaudaraan di antara mereka. Meskipun berada dalam suasana yang cukup dingin di bawah kaki Gunung Sumbing, namun semangat dan keceriaan mereka tidak pernah pudar. Acara Selasan kali ini menggubah momen yang membawa kehangatan dan kebersamaan dalam setiap jengkal waktunya.

***

Dusun Beseran, 30 Mei 2023

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.